Selasa, 26 Mei 2015

Pemasangan Infus



Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Pemasangan infus merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan cara memasukkan cairan melalui intra vena (pembuluh balik) melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateler atau dengan jarum yang di sambungkan. Dan yang di maksud dengan pemberian cairan intravena adalah memasukan cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set (Potter,2005). Tindakan infus biasa diberikan pada klien dengan dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan pasca bedah sesuai program pengobatan, serta klien yang sistem pencernaannya terganggu, serta untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
Tindakan infus diberikan pada kliendengan dehidrasi, sebelum transfusidarah, pra dan pasca bedah sesuai program pengobatan, serta klien yang sistem pencernaannya terganggu.
Persiapan
Persiapan Klien
         Cek perencanaan Keperawatan klien
         Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
Persiapan Alat
1.      Standar infus
2.      Ciran infus dan infus set sesuai kebutuhan
3.      Jarum / wings needle / abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
4.      Bidai / alas infus
5.      Perlak dan tourniquet
6.      Plester dan gunting
7.      Bengkok
8.      Sarung tangan bersih
9.      Kassa seteril
10.  Kapas alkohol dalam tempatnya
11.  Bethadine dalam tempatnya
Pelaksanaan Pemasangan Infus
a.       cuci tangan
b.      Memberitahu tindakan yang akan dilakukan dan pasang sampiran
c.       Mengisis selang infus
d.      Membuka plastik infus set dengan benar
e.       Tetap melindungi ujung selang seteril
f.       Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah keatas
g.      Menggantung cairan infus di standar cairan infus
h.      Mengisi kompartemen infus set dengan cara menekan ( tapi jangan sampai terendam )
i.        Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
j.        Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan keseterilan
k.      Cek adanya udara dalam selang
l.        Pakai sarung tangan bersih bila perlu
m.    Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
n.      Meletakan perlak dan pengalas dibawah bagian yang akan dipungsi
o.      Memilih vena yang tepat dan benar
p.      Memasang tourniquet
q.      Desinfeksi vena dengan tekhnik yang benar dengan alkohol dengan tekhnik sirkuler atau     dari atas ke bawah sekali hapus
r.        Buka kateter ( abocath ) dan periksa apakah ada kerusakan
s.       Menusukan kateter / abocath pada vena yang telah dipilih dengan apa arah dari arah samping
t.        Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah dalam kateter, bila ada maka mandrin sedikit demi sedikit ditarik keluar sambil kateter dimasukan perlahan-lahan
u.      Torniquet dicabut
v.      Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih dahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan sambil dibiarkan menetes sedikit
w.    Memberi plester pada ujung plastik kateter / abocath tapi tidak menyentuh area penusukan untuk fiksasi
x.      Membalut dengan kassa bethadine seteril dan menutupnya dengan kassa seteril kering, memberi plester dengan benar dan mempertahankan keamanan kateter / abocath agar tidak tercabut
y.      Mengatur tetasan infus sesuai dengan kebutuhan klien
z.       Untuk pemberian cairan IV, atas kecepatan aliran sampai tetesan yang tepat permenit.
aa.   Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan
bb.  Alat-alat dibereskan dan perhatikan respon klien
cc.   cuci tangan
dd. Catat tindakan yang dilakukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar