Senin, 01 Juni 2015

Konseling Persiapan Laktasi

ASKEB KEHAMILAN (Konseling Persiapan Laktasi)


KONSELING PERSIAPAN LAKTASI
1.       Tujuan
                                  ¨         Memahami teknik perawatan payudara pada ibu hamil.
                                  ¨         Memahami teknik konseling persiapan laktasi.
2.       Kompetensi
Pada akhir proses belajar mengajar mahasiswa mampu untuk :
                                  ¨         Melakukan perawat payudara pada ibu hamil.
                                  ¨         Melakukan konseling persiapan laktasi pada ibu hamil.
3.       Dasar Teori
Persiapan laktasi pada masa kehamilan merupakan hal yang penting dan harus dilakukan sejak awal kehamilan. Bidan harus mampu mengajarkan teknik perawatan payudara pada ibu hamil dan memberikan konseling persiapan laktasi. Persiapan ini penting, karena tidak hanya mempersiapkan ibu secara fisik tetapi juga secara psikologi. Pada kenyataannya banyak ibu yang tidak berhasil memberikan ASI bukan karena masalah fisik tetapi lebih kepada psikologisnya. Bidan harus mampu memberikan keyakinan bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi dan setiap ibu pasti dapat menyusui.
                Tahap persiapan laktasi dimulai dari perawatan payudara. Perawatan payudara saat hamil merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh ibu hamil selama kehamilannya, hal ini dilakukan demi keberhasilan menyusui ibu kelak. Perawatan selama kehamilan bertujuan agar selama  masa menyusui kelak produksi ASI cukup, mendeteksi lebih dini jika terjadi kelainan pada payudara sehingga dapat dikoreksi lebih awal.
                Pada umumnya, wanita dalam kehamilan 6-8 minggu akan mengalami pembesaran payudara. Payudara akan terasa lebih padat, kencang, sakit dan tampak jelas dipermukaan kulit adanya gambaran pembuluh darah yang bertambah serta melebar. Kelenjar Montgomery pada daerah areola tampak lebih nyata dan menonjol. Sejak awal kehamilan normalnya payudara mengeluarkan cairan apabila dipijat. Tahapan pengeluaran cairan pada payudara yaitu :
                                   ¨         Awal kehamilan sampai usia kehamilan 16 minggu cairan yang keluar berwarna jernih.
                                   ¨         Usia kehamilan 16-32 minggu berwarna agak putih seperti air susu yang encer sekali.
                                   ¨         Usia kehamilan 32 minggu sampai melahirkan keluar cairan yang kental, berwarna kuning, dan mengandung banyak lemak, disebut kolostrum.
Perawatan  payudara pada masa kehamilan memiliki manfaat yang besar diantaranya untuk persiapan masa laktasinya. Berikut manfaat perawatan payudara saat hamil :
                                   ¨         Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan daerah putting susu.
                                   ¨         Melenturkan dan menguatkan putting susu sehingga memudahkan bayi pada waktu menyusui.
                                   ¨         Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
                                   ¨         Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mangtasinya.
                                   ¨         Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.
Sebaliknya kelalaian ibu dalam melakukan perawatan payudara masa kehamilan dapat berakibat fatal, diantaranya berakibat pada :
                                               ¨         ASI tidak keluar, hal ini sering terjadi dan baru keluar setelah hari kedua atau lebih.
                                               ¨         Putting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap, meskipun bayi menghisap ASI pada areola mammaenya.
                                               ¨         Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi.
                                               ¨         Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah.
                                               ¨         Muncul benjolan di payudara, dll.
Bidan dalam mempersiapkan ibu hamil pada masa laktasinya juga harus melakukan  pemeriksaan payudara dengan seksama. Pemeriksaan ini sangat penting untuk menunjang keberhasilan dalam menyusui. Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi dan palpasi. Salah satu pemeriksaan yang penting dilakukan adalah pemeriksaan putting susu ibu. Guna menunjang keberhasilan menyusui perlu dilakukan pemeriksaan kelnturan putting dengan cara :
                                                          1.         Memeriksa bentuk putting susu
                                                          2.         Mencubit areola di sisi putting susu dengan ibu jari dan telunjuk
a)      Putting susu pendek, apakah lentur atau tidak?
b)      Bila dapat ditarik, maka kelenturannya baik, protraktil
c)       Bila masuk kedalam saat ditarik maka tidak lentur
                                                          3.         Menarik putting susu dan areola dengan perlahan, untuk membentuk “dot”, apabila putting susu :
a)      Mudah ditarik, berarti lentur
b)      Tertarik sedikit, berarti kurang lentur
c)       Masuk kedalam, berarti putting susu terbenam
Apabila dalam pemeriksaan didpatkan kelenturan putting kurang atau terbenam, bidan dapat mengajarkan beberapa tindakan untuk mengatsinya, diantaranya :
a)      Cara pertama dengan menggunakan kedua jari yaitu telunjuk atau ibu jari, caranya daerah di sekitar putting susu diurut kea rah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Cara ini dilakukan sehari 2 kali selama 6 menit.
b)      Cara kedua dengan memodifikasi spuit 10 cc (cara ini disarankan pada ibu menyusui)
Tahapan perawatan payudara lanjutan yang harus dilakukan oleh ibu hamil adalah :
1.       Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2.       Membasahi kedua telapak tangan dengan minyak kelapa/baby oil
3.       Mengompres putting susu sampai areola mamae dengan minyak kelapa selama 2-3 menit.
Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada putting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alcohol atau yang lainnya yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan putting susu lecet.
4.       Memegang lalu menarik kedua putting susu, lalu memutar putting susu kea rah dalam dank ke arah luar (searah dan berlawanan jarum jam).
5.       Memijat kedua areola  mamae hingga keluar 1-2 tetes.
6.       Membersihkan kedua putting susu dan sekitarnya dengan air hangat dan mengeringkannya dengan handuk bersih.
7.       Memakai BH yang menopang payudara dan sesuai dengan bentuk payudara, jangan ketat dan menekan payudara hanya karena ingin mempertahankan bentuk payudara. Mempertahankan bentuk payudara setelah hamil dapat dilakukan dengan gerakan memperkuat otot pektoralis: kedua lengan disilangkan di depan dada, saling memegang siku lengan lainnya, kemudian lakukan tarikan sihingga terasa tegangan otot-otot di dasar payudara.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam persiapan laktasi :
                                               ¨         Nutrisi/gizi ibu hamil
Zat gizi yang masuk ke dalam tubuh serta cadangan yang ada pada wanita hamil dan menyusui akan digunakan untuk aktivitas dan metabolism ibu, untuk memproses pembentukan ASI dan nilai kalori serta zat gizi ASI itu sendiri. Gizi semasa hamil berhubungan dengan laktasinya, oleh karena itu butuh perhatian khusus. Perhatian ini dimulai dari konsumsi makanan ibu hamil yang harus memenuhi syarat tertentu :
a)      Memenuhi kebutuhan zat gizi (energi, protein, vitamin, dan mineral)
Berdasarkan angka kecukupan gizi, kebutuhan tambahan kalori wanita hamil kurang lebih 300 kalori per hari. Kebutuhan protein 56 gram per hari, kecuali itu perlu tambahan vitamin, mineral, seperti vitamin A, tiamin, riboflavin, niasin, vitamin C, kalsium dan zat besi.
b)      Memperhatikan kondisi khusus yang dialami ibu hamil
Kondisi mual muntah oleh karena itu disarankan makan dengan porsi kecil tetapi sering, dan mengkonsumsi makanan yang segar seperti buah dan sup.
                                               ¨         Istirahat
Wanita hamil sebaiknya tidur minimal 8 jam sehari. Kegiatan dan gerakannya sehari-hari harus memperhatikan perubahan fisik dan mental yang terjadi pada dirinya, diantara waktu kegiatannya tersebut diperlukan waktu untuk istirahat (santai) guna melemaskan otot-otot. Bagi wanita yang bekerja, hendaknya dapat diatur agar cuti hamil dan bersalinnya diambil sebanyak mungkin setelah ia bersalin sehingga ia dapat menyusui bayinya selama mungkin sebelum bekerja.
                                               ¨         Tidak merokok, minum alcohol, kopi, soda
Termasuk menjauhi asap rokok dari orang lain. Minuman kopi dan minuman soda dapat mengurangi kemampuan usus untuk menyerap kalsium dan zat besi.
                                               ¨         Obat-obatan
Pemakaian obat-obatan selama hamil hanya atas petunjuk bidan atau dokter, terutama menjelang persalinan perlu diperhatikan, agar tidak berpengaruh trhadap laktasi.
                                               ¨         Keluhan lain
Adanya keluhan lain misalnya sakit gigi/mulut, infeksi lainnya, perlu diperhatikan, karena dapat menjalar ke bagian tubuh lainnya dan menggangu kehamilan.
                                               ¨         Kebersihan diri dan pakaian yang nyaman
Perlu mendapat perhatian untuk menjaga kesehatan. Pilihlah pakaian yang longgar, ringan, mudah dipakai dan menyerap keringat.
                                               ¨         Mengenal petugas kesehatan yang menolong
Sebaiknya selama 3 bulan terakhir kehamilan, seorang ibu telah menentukan seorang dokter atau bidan yang akan mengawasi persalinan dan pertongan anaknya kelak. Kerjasama antara tenaga penolong persalinan dan dokter anak juga harus dibina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar